MAAF DALAM PERBAIKAN = TERIMA KASIH KUNJUNGANNYA)

Saturday, August 25, 2012

CARA ANALYSA MENGGUNAKAN GRAFI LILIN

1. SEJARAH CANDLESTICK
Orang-orang Jepang mulai menggunakan analisis teknikal untuk berdagang beras pada abad ke-17. Versi awal dari analisis teknikal ini berbeda dari versi Amerika yang dice-tuskan oleh Charles Dow di sekitar tahun 1900-an, tetapi prinsip-prinsip pemakaiannya sa-ngat mirip dalam banyak hal seperti:
  • Masalah “apa” (gerakan harga) adalah lebih penting dari pada masalah “mengapa” (berita, laba, dan lain sebagainya).
  • Semua informasi yang diketahui tercermin dalam harga.
  • Pembeli dan penjual menggerakkan pasar berdasarkan pada harapan dan emosi (ketakutan dan ketamakan).
  • Pasar berfluktuasi.
  • Harga aktual mungkin tidak mencerminkan nilai dasarnya.
Menurut Steve Nison, grafik candlestick muncul pertama kali setelah tahun 1850. Sebagian besar penghargaan bagi pengembangan grafik dan candlestick layak ditujukan kepada peda-gang beras legendaris bernama Homma dari kota Sakata. Ide orisinalnya kemungkinan telah dimodifikasi dan diperbaiki melalui praktik perdagangan selama bertahun-tahun, hingga akhirnya dihasilkan sistem grafis candlestick seperti yang digunakan saat ini.

2. FORMASI CANDLESTICK
Untuk membuat grafik candlestick, kita harus memiliki satu set data yang memuat nilai pembukaan, tertinggi, tetrendah, dan penutupan untuk tiap periode waktu yang ingin ditampilkan. Bagian badan yang kososng atau solid dari candlestick disebut dengan “body” (juga dikenal sebagai “real body”. Garis panjang tipis di atas dan di bawah body mencer-minkan kisaran nilai tinggi/rendah dan disebut dengan “bayangan” (juga dikenal sebagai “kumis” dan “ekor”). Titik tertinggi ditandai oleh puncak dari bayangan atas dan titik teren-dah oleh dasar dari bayangan bawah. Jika harga ditutup lebih tinggi dari pada harga pembu-kaannya, candlestick kosong digambarkan dengan dasar body mewakili harga pembukaan dan atap body mewakili harga penutupan. Jika harga ditutup lebih rendah dari pada harga pem-bukaannya, candlestick solid digambarkan dengan atap body mewakili harga pembukaan dan dasar body mewakili harga penutupan.


Banyak trader mempertimbangkan grafik candlestick lebih menarik dan mudah diin-terpretasikan secara visual dari pada grafik batang tradisional. Setiap unit candlestick mem-berikan satu gambaran yang mudah diurai tentang gerak harga. Para trader dengan segara dapat membandingkan hubungan antara harga pembukaan dan penutupan sebagaimana halnya harga tertinggi dan terendah. Hubungan antara harga pembukan dan penutupan dipandang sebagai informasi vital dan membentuk intisari dari candlestick. Candlestick ko-song, di mana harga penutupan lebih besar dari pada harga pembukaan, mengindikasikan tekanan beli. Sebaliknya candlestick solid, di mana harga penutupan lebih rendah dari pada harga pembukaan, mengindikasikan tekanan jual.

3. BODY PANJANG VERSUS PENDEK
Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin panjang body candlestick, akan sema-kin kuat tekanan beli atau jualnya. Sebaliknya, candlestick yang pendek mengindikasikan ge-rakan harga yang kecil dan mencerminkan konsolidasi.
Sebagaimana yang dapat dilihat pada Gambar 4.3. di halaman selanjutnya, candlestick putih panjang menunjukkan tekanan jual yang kuat. Makin panjang body candlestick putih, makin jauh pula harga penutupan di atas harga pembukaannya. Hal ini mengindikasikan bahwa harga naik secara signifikan dari pembukaan ke penutupan, dan para pembeli sangat agresif. Walaupun candlestick putih secara umum adalah bullish, tetapi sebagian besar tergan-
tung pada posisinya dalam gambaran teknis yang lebih luas. Setelah penurunan yang berke-lanjutan, candlestick putih dapat menjadi tanda potensi titik balik atau level support. Jika pem-belian terlalu agresif setelah kenaikan yang panjang, hal ini dapat mengarah pada tren bullish yang berlebihan.


Candlestick hitam panjang menunjukkan tekanan jual yang kuat. Makin panjang sua-tu candlestick hitam, makin jauh pula harga penutupan berada di bawah harga pembukaan-nya. Hal ini menunjukkan bahwa harga menurun secara signifikan dari pembukaannya dan para penjual sangat agresif. Setelah kenaikan yang panjang, suatu candlestick hitam panjang dapat memberi pertanda titik balik atau menandai level resistance yang akan datang. Setelah masa penurunan yang panjang, candlestick hitam panjang dapat mengindikasikan kepanikan atau kapitulasi.
 
Gambar 3. Perbandingan candlestick panjang dan pendek.

Candlestick panjang yang lebih kuat adalah Marubozu bersaudara, yakni Hitam dan Putih. Marubozu tidak memiliki bayangan atas dan bawah, hingga titik tertinggi dan teren-dahnya diwakili oleh harga pembukaan atau penutupannya. Marubozu putih terbentuk saat harga pembukaan setara dengan titik terendahnya dan harga penutupannya setara dengan titik tertingginya. Hal ini mengindikasikan bahwa pembeli mengendalikan harga dari awal hingga akhir perdagangan. Marubozu hitam terbentuk saat harga pembukaan setara dengan titik tertingginya dan harga penutupan setara dengan titik terendahnya. Hal ini mengin-dikasikan bahwa penjual mengendalikan harga dari awal hingga akhir perdagangan.


4. BAYANGAN PANJANG VERSUS PENDEK
Bayangan atas dan bawah pada candlestick dapat memberi informasi yang bernilai tentang sesi perdagangan. Bayangan atas mencerminkan sesi tinggi dan bayangan bawah mencerminkan sesi rendah. Candlestick dengan bayangan pendek mengindikasikan bahwa sebagian besar dari aksi dagang terbatas di dekat harga pembukaan dan penutupan. Candle-stick dengan bayangan panjang menunjukkan bahwa perdagangan berlanjut jauh dari harga pembukaan dan penutupan.



Candlestick dengan bayangan atas panjang dan bayangan bawah pendek mengindikasikan bahwa pembeli mendominasi sesi tersebut dan menawar harga lebih tinggi. Namun, penjual selanjutnya memaksa harga turun, dan penutupan lemah menciptakan bayangan atas panjang. Sebaliknya, candlestick dengan bayangan bawah panjang dan bayangan atas pendek mengindikasikan bahwa penjual mendominasi sesi tersebut dan menyeret harga lebih rendah. Namun, pembeli kemudian muncul kembali dengan menawar harga lebih tinggi di akhir sesi dan penutupan yang kuat menciptakan bayangan bawah panjang.
 
Candlestick dengan bayangan atas panjang, bayangan bawah panjang dan body kecil disebut dengan spinning tops. Satu bayangan panjang mencerminkan pembalikan dari jenis-nya; spinning tops mencerminkan keragu-raguan. Body kecil (kosong ataupun solid) meng-gambarkan gerakan kecil dari pembukaan ke penutupan, dan bayangan mengindikasikan bahwa baik bulls maupaun bears sama aktifnya selama sesi tersebut. Meskipun sesi dibuka dan ditutup dengan sedikit perubahan, harga bergerak tinggi dan rendah secara signifikan selama waktu itu. 
Pembeli maupun penjual tak dapat menangguk untung dan hasilnya dikesampingkan. Setelah kenaikan panjang atau candlestick putih panjang, suatu spinning tops mengindikasikan kelemahan bulls dan terdapatnya potensi perubahan atau interupsi tren. Setelah penurunan panjang atau candlestick hitam panjang, suatu spinning tops mengindikasi-kan kelemahan bears dan terdapatnya potensi perubahan atau interupsi tren.
Gambar 6. Spinning Tops
5. DOJI
Doji adalah candlestick penting yang memberi informasi atas diri mereka sendiri dan sebagai komponen dalam beberapa pola-pola penting. Doji terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan secara virtual sama. Panjang bayangan atas dan bawah dapat berbeda-beda dan candlestick yang dihasilkan Nampak seperti persilangan, persilangan terbalik atau tanda tambah. Secara sendiri, doji adalah pola netral. Setiap bias bullish atau bearish didasar-kan pada gerak harga yang mendahuluinya dan konfirmasi yang akan datang. Istilah “Doji” digunakan baik untuk bentuk tunggal atau jamak. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 7. di halaman berikutnya.
 
Secara ideal harga pembukaan dan penutupan harus sama, tetapi hal ini tidaklah mutlak. Meskipun suatu doji dengan harga pembukaan dan penutupan dipandang lebih ku-at, namun yang lebih penting adalah mendapatkan intisari dari candlestick. Doji menyiratkan perasaan ragu-ragu atau pergolakan antara para pembeli dan para penjual. Harga bergerak di atas dan di bawah level pembukaan selama sesi, namun ditutup pada atau dekat dengan level pembukaan. Hasil-hasil dari Doji dikesampingkan. Baik bulls maupun bears tidak dapat mengendalikan laba dan suatu titik balik dapat dikembangkan dari hal ini.
Gambar 7. Candlestick Doji
Sekuritas yang berbeda memiliki criteria yang berlainan untuk menentukan kekuatan suatu doji. Saham seharga $20 dapat membentuk doji dengan perbedaa poin sebesar 1/8 antara pembukaan dan penutupan, sedangkan saham seharga $200 mungkin membentuk-nya dengan perbedaan poin sebesar 1 ¼. Penentuan kekuatan suatu doji akan tergantung pada harga, volatilitas saat ini, dan candlestick sebelumnya. Suatu doji seharusnya memiliki body yang sangat kecil yang nampak sebagai garis tipis relatif dibandingkan terhadap candlestick sebelumnya. Steven Nison mencatat bahwa doji yang terbentuk di antara candlestick lainnya dengan body kecil tidak akan dipandang penting. Sebaliknya, doji yang terbentuk di antara candlestick dengan body panjang akan dipandang signifikan.
Gambar 8. Variasi Doji

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCPenney Coupons